BWSG
BWSG adalah organisasi sosial keagamaan yg lebih memfokuskan tentang ajaran asli Bali, dibidang olah bathin melalui pemanfaatan energi dari kekuatan saudara kita dalam wujud gaib yang di Bali lebih dikenal dgn sebutan Nyama Papat.
Organisasi BWSG atau lebih tepatnya dibentuk dalam wujud dan berazaskan persaudaraan (pasemetonan), sehingga semua anggota BWSG, tanpa memandang usia, suku, agama, gender, dan soroh/klan/kasta adalah saudara/semeton, karena kami memandang bahwa di setiap mahluk hidup terutama manusia di dalamnya ada setitik sinar Tuhan, seperti yg ada di dalam diri kita sendiri, sehingga di dalam diri setiap manusia yg kita pandang ada sinar Tuhan, kita anggap dan sebut masih dalam satu keluarga.
Pasemetonan Bayu Wisesa Segara Gni mengajarkan orang untuk takwa pada kebesaran Tuhan atau Hyang Widhi, melalui manifestasinya sebagai Tri Murti, Brahma Wisnu dan Iswara, yg simbulnya diwujudkan dalam bentuk aksara suci Ang Ung Mang, dan yg merupakan pengeringkasan dari Panca Aksara simbul dari Sang Bang Tang Ang Ing, atau Sa Ba Ta A I, yg dalam konsep Panca Maha Bhuta diwujudkan dalam wujud Ratu Ngurah Tangkeb Langit, Ratu Wayan Tabeng Sakti, Ratu Made Jalawung, Ratu Nyoman Sakti Pengadangan dan Ratu Ketut Petung dan dalam konsep jawa biasa disebut Sadulur papat limo pancer, yg dalam pengajaran di BWSG di bagi dalam beberapa proses pendakian spiritual yakni:
- Kanda Pat Bhuta
- Kanda Pat Sari
- Kanda Pat Dewa
- Kanda Pat Subiksa
- dan Kanda Pat Rare
dalam latihan kesehariannya dilaksanakan dalam wujud olah raga, olah rasa dan olah bathin.
BWSG latihan setiap hari Kamis pkl 19.00-22.00 dan hari Minggu 1 dan 3 : pk 06.00- 09.00 pagi dan Minggu 2 dan 4: pk 19.00-22.00 malam di Pantai Biaung-Kesiman.
Banyak ajian2 yg diberikan khususnya utk pertahanan diri dari serangan gaib/niskala orang yg tidak suka dgn kita dan ajian utk membalas menyerang balik, selain berbagai teknis olah pernafasan utk memperkuat daya tahan tubuh secara fisik, serta teknik meditasi kadyatmikan utk menyempurnakan dan menetralisir perputaran energi di dalam tubuh, mengolah menjadi satu kekuatan atau menjadikan energi cinta kasih menuju jalan spiritual melalui sinkronisasi energi Kundalini mencapai cakra sahasrara, sehingga pelepasan energi negative yg ada dalam tubuh ternetralisir oleh kekuasaan Iswara yg bersemayam di cakra siwadwara (maha sahasrara).
Demikian sekilas BWSG, keterangan lebih lanjut akan saya ulas dalam kesempatan lain.